Jakarta,-Boeing mengumumkan sebagian
pesawat berukuran sedang jenis 737 produksinya, termasuk 737 MAX 8 mengalami
cacat pada bagian sayap pesawat. Namun, tak ada laporan tentang masalah
penerbangan yang terkait dengan catatan tersebut .
Perusahaan raksasa penerbangan AS ini diguncang krisis
setelah pesawat jenis 737 MAX 8 dikandangkan pada pertengahan Maret. Boeing
menyebut subkontraktor menginformasikan masalah pada sejumlah bagian yang
berfungsi mengerahkan sayap pesawat.
Dikutip dari AFP, bagian terdepan pesawat adalah kunci untuk
melakukan lepas landas dan pendaratan karena berfungsi untuk meningkatkan
tarikan sayap dan kerja aerodinamika pesawat.
Boeing mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pihaknya
telah menyampaikan nomor lot yang rusak kepada pemilik pesawat sehingga mereka
dapat memeriksa bagian yang dimaksud.
Jika maskapai operator menemukan bagian-bagian yang rusak di
pesawat mereka, mereka harus menggantinya sebelummengembalikan pesawat.
"Ini adalah perangkat yang dianggap kritis." kata
seorang pakar aeronatika kepada AFP , dikutip Senin (3/6).
Pesawat-pesawat itu didaratkan setelah 346 orang tewas dalam
dua kecelakaan mematikan, yang pertama di Indonesia yakni akibat jatuhnya
pesawat Lion Air pada Oktober diikuti oleh Ethiopian Airlines pada Maret.
Lama dianggap sebagai "standar emas" secara
internasional, reputasi Federasi Penerbangan AS dipertenyakan di tengah proses
pengawasan mereka dan laporan yang memungkinkan Boeing untuk mengesahkan
sendiri beberapa fitur MAX secara efektif.
Boeing sedang mengerjakan perbaikan perangkat lunak yang
akan memungkinkan MAX 8 untuk mulai terbang lagi, tetapi perbedaan telah muncul
antara Amerika Serikat dan Kanada tentang cara melatih pilot pada perangkat
lunak setelah pembaruan.
Washington percaya pelatihan pada komputer atau tablet sudah
cukup untuk pilot berpengalaman, tetapi Ottawa ingin membutuhkan pelatihan
tentang simulator penerbangan


No comments:
Post a Comment